
Saya terlahir dari seorang ibu yang
sangat cantik dan tetntunya ayah yang tampan rupawan. Kami tinggal di kota
Bekasi. Kami sudah tinggal selama 15 tahun di bekasi. Keluarga kami termasuk
keluarga yang harmonis dan di penuhi rasa cinta. Kami tergolong pendatang di
kota ini, orang tua saya memulai semuanya dari nol, dari tidak memilik apa-apa dan
saat ini berkat kerja keras mereka saya bisa bersekolah sampai saat ini. Orang
tua saya selalu mengajarkan kegigihan, semangat serta doa dalam mencapai sebuah tujuan. Karena mereka
saya mengerti arti sebuah perjuangan dan kerasnya hidup.
Nama
saya Chesar Rahmadi, saya lahir di kota Klaten tanggal 21 Februari 1993. Saya
memiliki tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 kg. Saya di besarkan di kota
Bekasi Jawa Barat.
Saat saya masih kecil saya TK di TK Cut Mutia
di situlah saya memulai besosialisasi dengan kawan-kawan di taman kanak-kanak,
saat itu saya masih lucu, imut dan menggemaskan, sedikt bandel ciri khas
seorang anak kecil. Ketika SD saya bersekolah di SDN Pengasinan IX, saat kelas 6 SD saya sudah mulai
menyukai seseorang. Setelah lulus saya melanjutkan ke SMP Mandalahayu, di SMP
kisah cintaku pun berlanjut dengan keluguan cinta semakin indah. Di SMP saya lebih
banyak menjalin persahabatan, karena kawan adalah harta yang berharga. Di SMP
tiga tahun berjuang untuk lulus dengan nilai yang memuaskan akhirnya saya pun
melanjutkan pendidikan ke SMA Mandalahayu.
Kisah di SMA adalah kisah-kisah terindah dari yang selama ini saya
alami, saat itu saya mengalami banyak hal mulai dari kisah cinta sampai
persahabatan. Dan saat ini saya sedang melanjutkan perguruan tinggi di
Universitas Gunadarma mengambil jurusan Sistem Komputer. Saat ini saya sudah
semester 6. Di sinilah saya dituntut untuk mandiri, masalah yang di hadapi saat
kuliah pun semakin besar. Saya tidak bisa lagi menyepelekan pelajaran seperti
saat di masih sekolah dahulu. Universitas bagi saya adalah jembatan untuk
mencapai sebuah kesuksesan.
Semboyan
hidup saya Setelah hujan badai pasti akan ada pelangi, maksudnya jangan takut
akan kesulitan yang kita alami karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

Sejak
dulu saya becita-cita suatu saat nanti nama saya akan terpampang di papan
penerimaan CPNS, saat itu juga rasanya seperti menggapai bintang nan jauh di
angkasa. Sebenarnya impian saya tidak terlalu banyak, selain bisa membahagiakan
kedua orang tua, yang saya inginkan hanya menjadi orang yang sukses, menjadi
laki-laki yang ideal bagi wanita, mendapatkan pasangan yang cantik tinggi putih
dan baik hati.
Pak Sastro